Tepat setahun yang lalu (5 Juli 2010) saya dan teman-teman theRolasTeam (nama kelompok KKN) menginjakkan kaki di sebuah desa gersang dan sedikit terpencil, Sumberejo, Pagak. Inilah awal mula kisah itu akan diceritakan.
Pagi itu, udara desa sangat sejuk. Kicau burung terdengar di pucuk-pucuk ranting. Sinar matahari belum menampakkan silaunya. Hanya ada beberapa warga yang berlalu lalang di jalan berkerikil itu. Ditambah dinginya suhu udara, membuat setiap orang enggan untuk beraktifitas. Namun tidak demikian halnya dengan anak-anak theRolasTeam. Mereka tampak telah berbaris rapi membentuk sebuah lingkaran besar. 31 anak muda itu sedang melakukan senam pagi dan games ringan untuk menghangatkan suasana. Pilihan yang tepat untuk membangkitkan motivasi dan energi positif di tengah-tengah dinginnya udara pagi.
Ketika matahari mulai menampakkan cahaya kewibawaannya, anak-anak itu melanjutkan aktivitasnya dengan berjalan santai mengelilingi bukit. Perjalanan yang cukup menyenangkan. Mereka melewati tebing, kebun tebu, pematang, jalan desa yang rusak dan becek dan rumah-rumah warga. Ada yang berlari-lari kecil. Ada juga di antara mereka saling bertukar cerita seru sambil terus berjalan. Bahagia sekali mereka rupanya. Akhirnya, misi hari pertama dituntaskan dengan gotong royong membersihkan balai desa yang nantikan akan digunakan sebagai pusat komunikasi dan komando theRolasTeam.
Kisah itu masih berlanjut.
Berbagai macam bekal telah disiapkan. Ide-ide besar telah tertuliskan. Agenda-agenda kerja telah terjadwalkan dan proyek-proyek "peradaban" telah dipajang di ruang utama dekat ruang makan. Diawali dengan briefing singkat oleh sang komandan, lalu diakhiri dengan teriakan khas pasukan : "theRolasTeaaaam!!, Ceria dan Gembira...!! Aall izz weelll...!!!". Semua membubarkan diri menuju ruang sebelah untuk menikmati menu sego sambal sayur lodeh dan dadar telur dengan kerupuk renyah sebagai pelengkap makan malam.
Hari demi hari berganti, target demi target terpenuhi, dan agenda demi agenda dijalani. Begitu banyak cerita, begitu banyak kisah. Sebuah buku pun mungkin tak cukup untuk dituangkan kisah di dalamnya. Sebuah komputer pun mungkin butuh ribuah megabyte untuk menyimpan filenya. Butuh jutaan kata untuk melukiskannya, butuh milyaran nada untuk mengucapkannya. Karena memang, itu semua bukan cerita tentang kita, melainkan kisah tentang cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar