Undangan Bersejarah

Siang itu, seorang guru memanggil sembilan orang murid kesayangannya pada jam istirahat. Satu persatu mereka dipanggil untuk menghadap di ruangannya. Begitu bertemu, sang guru berkata "kosongkan kegiatanmu tanggal sekian, ini ada undangan khusus buat kamu. Saya sangat berharap kamu bisa datang. Ini acara penting, tidak semua orang dapat undangan spesial ini", kemudian menyerahkan selembar kertas yang dilipat. Kertas itu terlihat layaknya undangan biasa, namun ada satu kata sangat aneh dan asing bagi siswa-siswa tersebut. Kata itu adalah "DAURAH", ya... Daurah. Lebih lengkapnya tertulis di bagian atas surat itu, seperti berikut :


UNDANGAN DAURAH ISLAMIYYAH

Kepada,
Ananda Fulan (nama disamarkan)

yang dirahmati Allah swt.


....... dst


Seketika anak-anak itu merasa terhormat dan tersanjung karena di surat itu tertulis kalimat "Ananda......... YANG DIRAHMATI ALLAH SWT". Bagi mereka, undangan semacam itu tidak pernah ada dan langka. Orangtua mereka saja, tidak pernah memanggil mereka dengan sebutan mesra "ananda". Hal itulah yang membuat mereka penasaran dan ingin segera menghadiri acara yang di maksud.

Ada salah satu murid yang tak sabar bertanya kepada sang guru, "Pak, daurah islamiyyah itu artinya apa..?? kegiatannya seperti apa sih..??". "Hahaha, kamu belum pernah dengar ya.?" Jawab guru itu dengan tawa kecil dari bibirnya. "Daurah itu artinya pelatihan, kalo orang tua tanya jawab aja itu semacam pelatihan untuk pemuda islam" sambungnya. "Wah, pelatihan pemuda islam..?? bagus sekali...??" kata anak itu dalam hati. Hari itu kesembilan siswa tadi pulang dengan perasaan gembira karena mendapatkan undangan spesial.

Hari yang ditentukan akhirnya tiba. Pagi-pagi sekali kesembilan siswa itu sudah berangkat. Mereka memang sangat kompak. Tak heran jika mereka menjadi murid kesayangan.Tak seperti biasanya, mereka mengenakan pakaian yang rapi dan wangi seolah-olah hari itu adalah hari yang sangat spesial dalam kehidupan mereka.  Sesampainya di lokasi, ternyata tak hanya mereka bersembilan yang hadir. Sekitar limabelas orang terlihat sudah datang lebih dulu. Rupanya bukan hanya mereka saja yang diundang, melainkan ada remaja-remaja lain yang diundang tanpa sepengetahuan mereka.

Sambil menunggu acara dimulai, mereka nampak saling berkenalan satu sama lain. Suasana ceria, hangat dan penuh keceriaan tercipta seketika. Tak lama kemudian, seorang panitia memberikan tanda bahwa sesaat lagi acara akan dimulai. Semua peserta diarahkan untuk memasuki ruangan dan duduk berbaris. Dimulailah acara tersebut dengan pembacaan al-qur'an dan kata pengantar singkat dari panitia.

Acara tersebut rupanya seperti pengajian-pengajian biasa. Tidak ada yang spesial. Sempat beberapa siswa mengeluhkan kondisi tersebut. "Haah tak kirain pelatihan apa..? ternyata hanya pengajian biasa.." celetuk salah satu siswa yang merasa kecewa di sela-sela penyampaian materi oleh pembicara.

Saat waktu istirahat untuk sholat dan makan siang, semua peserta membubarkan diri. Ada yang langsung mengambil air wudhu, ada yang tilawah, ada juga yang ngobrol sambil berbaring di lantai. Sempat terdengar dari salah satu peserta kata-kata yang kurang sedap, "tahu begini, saya ke kebun saja tadi" kata salah seorang peserta. "Iya nih, saya mending ke pasar, bantu orang tua. Saya pikir acaranya apa, eh cuma pengajian biasa" jawab peserta yang lain.

Selepas shalat duhur dan makan siang, acara dilanjutkan. Kembali seperti sebelumnya, hanya ada materi, materi dan materi. Betul-betul kondisi yang sangat membosankan. Hanya beberapa jam saja para peserta sudah terlihat banyak yang mengantuk. Para peserta seolah-olah ingin mengatakan bahwa mereka ingin segera pulang, mungkin juga termasuk kesembilan murid kesayangan.

Menit demi menit berputar, detik demi detik berdetak dan materi demi materi berjalan terasa begitu lama. Sampai akhirnya, bergembiralah para peserta ketika mengetahui bahwa acara sudah sampai dipenghujung. Hal ini berarti keinginan mereka untuk segera pulang bisa segera terwujud.

Sekitar pukul 16.00 waktu setempat, acara benar-benar telah usai. Tentunya hal ini adalah yang ditunggu-tunggu oleh peserta. Namun sebelum peserta pulang, masih ada satu sesi lagi dari acara tersebut. Ternyata, materi yang demikian banyak tadi, waktu yang begitu panjang serta acara yang membosankan intinya hanya 15 menit saja di sesi yang paling terakhir ini. Sesi penutup inilah yang rupanya awal dari kisah tentang "Undangan Bersejarah" itu, karena setelah sesi ini diakhiri, kisah perjalanan pemuda islam yang luar biasa dimulai..!! Kisah tentang Sembilan Petualang.! ....(to be continued)